Jalur Pendakian Gunung Semeru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Di balik keindahan objek wisata alam yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alamnya, terkadang menimbulkan permasalahan yang justru merusak kondisi alam di objek wisata tersebut, seperti yang digambarkan pada gambar diatas yang terdapat di spot Camping Ground Ranu Kumbolo, di Jalur Pendakian Gunung Semeru.
Daya tarik objek wisata suatu kawasan selain mempromosikan pemandangan, budaya dan keramahan pengelola/masyarakat sekitar, faktor kebersihan juga mempengaruhi minat wisatawan untuk datang kembali ke objek wisata yang sudah dikunjungi. Namun jika kebersihan suatu objek wisata tidak dijaga dengan baik maka lama kelamaan citra negatif tentang kebersihan pasti mempengaruhi objek wisata tersebut yang berakibat menurunnya angka kunjungan wisatawan.
Sampah di Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Taman Nasional Gunung Merbabu
Hal ini diperparah dengan kesadaran wisatawan dan pengelola kawasan wisata di Indonesia untuk ikut menjaga kebersihan objek wisata masih sangat rendah sehingga sampah yang dihasilkan di kawasan wisata tidak terkelola dengan baik. Bahkan walaupun sudah disediakan tempat sampah, para wisatawan masih membuang sampah secara sembarangan dan pengelola wisata terkadang berfokus pada promosi untuk mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya. Hal ini jika dibiarkan, sampah-sampah itu bisa menjadi bom waktu yang dapat merusak lingkungan dan justru menghancurkan industri pariwisata di kawasan hutan itu sendiri.
Baca Juga Menangani Sampah Wisata Alam
Untuk mendukung pengelolaan sampah di kawasan hutan dan meningkatkan kompetensi petugas lapangan pengelola kawasan wisata di kawasan hutan, pada tanggal 7 – 9 Juni 2022 Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan dan Pengurangan Sampah Wisata Alam di Kawasan Hutan di Hotel Sahira Butik, Bogor dan praktik langsung di Rumah Kompos Pak Arief yang dipandu langsung oleh Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono yang tahun ini merupakan angkatan ketiga dari Kegiatan Bimbingan Teknis Pengurangan dan Penanganan Sampah dari Kegiatan Wisata Alam yang sebelumnya dilakukan di Yogyakarta (2020) dan Subang (2021).
Pembukaan Acara Bimbingan Teknis Pengurangan dan Penanganan Sampah dari Kegiatan Wisata Alam di Kawasan Hutan
Acara Bimbingan Teknis Pengurangan dan Penanganan Sampah dari Kegiatan Wisata Alam di Kawasan Hutan
Peserta yang berjumlah 21 orang dengan 18 orang perwakilan dari UPT Balai Besar/Balai Taman Nasional, 1 orang perwakilan dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, dan 2 orang perwakilan dari Wana Wisata Ranca Upas, Perum Perhutani.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta meliputi :
- Kebijakan Pengurangan Sampah di Kawasan Wisata Alam;
- Kebijakan Penanganan Sampah di Kawasan Wisata Alam
- Kebijakan Pengelolaan Sampah Wisata Alam di Kawasan Konservasi;
- Pengelolaan Sampah dari Kegiatan Kawasan Wisata;
- Best Practices Pengelolaan Sampah di Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey
- Praktik Pemilahan Sampah;
- Praktik Pengolahan Sampah Organik;
- Praktik Pengolahan Sampah Anorganik;
Baca Juga Belajar Menangani Sampah di Rumah Kompos Pak Arief
Dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya antara lain :
- Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc
Guru Besar Teknik Lingkungan, IPB University
- Tyasning Permatasari, S.Hut, M.Si
Penyuluh Lingkungan Ahli Muda, Direktorat Pengurangan Sampah, Ditjen PSLB3
- Dr. Edward Nixon Pakpahan, ST, M.Sc, Ph.D
Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Madya, Direktorat Penannganan Sampah, Ditjen PSLB3
- Sapto Aji Prabowo, S.Hut, M.Sc
Kasubdit PJLWA Pada Kawasan Konservasi, Dit.PJLKK, Ditjen KSDAE
- Gusti Yusuf, SE
Manajer Operasional "Glamping Lakeside Rancabali"
Kegiatan Praktik Pemilahan Sampah oleh Peserta yang di evaluasi oleh Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc
Kegiatan Praktik Pengolahan Sampah Organik Skala Komunal
Kegiatan Praktik Pengolahan Sampah Anorganik tutup botol plastik dengan Alat Peleleh Plastik
Kegiatan Praktik Pengolahan Sampah Anorganik (Plastik) menjadi BBM dengan Alat Pirolisis
Diharapkan selepas kegiatan ini peserta mendapatkan bekal untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik mulai dari pemahaman regulasi tentang pengelolaan sampah, identifikasi dan karakterisasi sampah, strategi dan teknik pengurangan dan penanganan sampah di dalam kawasan hutan, serta kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah dari kegiatan wisata alam di kawasan hutan yang akhirnya diterapkan di masing-masing tempat bertugasnya.
Download : Pedoman Penanganan dan Pengurangan Sampah Wisata Alam
Penulis : Enggar Kadyonggo, ST (Analis Data dan Informasi pada Bidang Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lingkungan)