Satwa liar merupakan salah satu dari kekayaan alam nasional yang harus dijaga, dipertahankan kelestariannya serta dikelola pemanfaatannya secara berkelanjutan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sebagai salah satu komponen ekosistem, maka satwa liar merupakan sumberdaya alam yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan baik secara ekologis, ekonomis maupun sosial budaya. Prinsip-prinsip konservasi sumberdaya alam dan ekosistem, antara lain menggariskan tiga pilar kegiatan pengelolaan satwa liar yakni perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan secara lestari.
Pengelolaan satwa liar di habitat alaminya saat ini dihadapkan pada permasalahan terkait dengan tingginya tekanan dan ancaman yang secara langsung mempengaruhi populasi dan kualitas habitat satwa liar yang diakibatkan oleh aktivitas perburuan, perdagangan dan pemenuhan kebutuhan untuk kesenangan atau hobi. Terkait dengan permasalahan tersebut, seringkali pemerintah sebagai pemegang otoritas dalam pengelolaan, pengawasan dan pengendalian serta penegakan hukum dihadapkan pada situasi untuk segera mengambil tindakan penyelamatan satwa liar terutama yang dilindung sebagai kekayaan negara melalui upaya pemindahan (evakuasi), pengangkutan (transportasi) dan pemeliharaan sementara (transit) sebelum ditetapkan langkah penanganan lebih lanjut terhadap satwa liar tersebut
Dalam rangka menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan satwa liar dalam pelaksanaan pengangkutan dan pengiriman diperlukan adanya kandang transpor dan kandang transit yang memenuhi prinsip etika dan kesejahteraan satwa liar, Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan memfasilitasi penyusunan Spesifikasi Teknis Kandang Transpor dan Kandang Transit Satwa Liar
