Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terluas di dunia baik yang berada di daratan maupun di perairan. Di jaman millenial ini kawasan hutan memiliki daya tarik bagi industri pariwisata terutama sisi keindahan pemandangan alamnya sehingga perlu ada perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem agar keindahan kawasan ini tetap terjaga.
Saat ini banyak kawasan hutan yang mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan daya tarik yang berbeda-beda di tiap lokasi. Tingginya angka kunjungan wisata di beberapa kawasan hutan berakibat pada meningkatnya jumlah sampah yang harus dikelola dari aktivitas pengunjung. Pengelolaan sampah kawasan hutan yang dijadikan destinasi wisata perlu direncanakan dan dilakukan dengan baik agar tidak mengakibatkan pencemaran pada kawasan terutama kawasan hutan yang menjadi sumber penyerapan air tanah, selain itu sampah juga bisa berpotensi mengganggu kehidupan satwa dan perilakunya.
Gambar 1. Monyet mengais sampah makanan di jalur pendakian Gunung Rinjani
Permasalahan sampah tidak hanya bersifat manajerial/pengelolaan tapi yang utama adalah masalah perilaku masyarakat untuk tidak menghasilkan sampah atau membuang sampah pada tempatnya. Namun, di Indonesia kesadaran dan perilaku tersebut masih minim. Masyarakat masih berpandangan sampah memang layak dibuang di mana saja, padahal sudah disediakan tempah sampah yang layak beserta cara memilahnya.
Paradigma ini perlahan mulai harus kita rubah baik dari diri kita sendiri dan dari perubahan kebijakan para pemangku kepentingan hutan dan pengelola kawasan wisata. Hal ini mulai terlihat dengan mulai seringnya diadakan beberapa kegiatan seperti acara Sapu atau Bersih Gunung, Penutupan Kawasan Pendakian untuk memulihkan ekosistem, Pembatasan dan Pencatatan barang bawaan pengunjung dan program lainnya yang mendukung pengurangan sampah yang masuk ke kawasan hutan.
Gambar 2. Operasi Bersih Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tahun 2019
Dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan sampah wisata alam di kawasan hutan Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan telah menerbitkan Buku Pedoman Pengelolaan Sampah Wisata Alam di Kawasan Hutan.
Buku pedoman ini disusun sebagai panduan bagi pengelola kawasan hutan, pelaku usaha, dan pengunjung mengenai tatacara dalam melakukan pengelolaan sampah pada kegiatan wisata alam di kawasan hutan, sehingga sampah dapat dikelola dengan baik dan memenuhi aspek pengelolaan lingkungan hidup serta meminimalkan dampak negatif bagi kesehatan dan kelestarian ekosistem kawasan hutan.
Pedoman ini mencakup beberapa uraian dalam pengelolaan sampah yaitu :
- Identifikasi dan Karakterisasi
- Pengurangan Sampah
- Pemilahan dan Pewadahan Sampah
- Pengumpulan dan Pengangkutan
- Pengolahan Sampah
- Monitoring dan Evaluasi
Buku ini diterbitkan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman bagi pemangku kepentingan kawasan hutan, pengelola kawasan wisata, dan masyarakat pada umumnya terkait pengelolaan sampah yang sesuai diterapkan di kawasan wisata pada kawasan hutan. Buku disertai dengan bahasa dan gambar ilustrasi agar masyarakat pembaca dari berbagai latar belakang dapat memahami pengelolaan sampah secara mudah. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan partisipasi pemangku kepentingan kawasan hutan, pengelola kawasan wisata, dan masyarakat pada umumnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan sampah dapat meningkat.
Download : Pedoman Pengelolaan Sampah Wisata Alam di Kawasan Hutan