Taman Nasional Komodo dan Kawasan Labuan Bajo ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu Destinasi Prioritas Nasional. Hal ini tertuang di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Untuk mempercepat proses pengembangan wisata alam di Taman Nasional Komodo, Pemerintah bahkan menetapkannya sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas dan pada tahun 2020 diarahkan sebagai destinasi wisata alam premium.
Untuk mewujudkan Taman Nasional Komodo sebagai destinasi wisata alam premium, diperlukan penanganan Taman Nasional Komodo sebagai world heritage site menuju destinasi ekowisata prioritas nasional. Salah satu penanganan yang perlu dilakukan, diantaranya penataan dan pengembangan jalur tracking dan sarana prasarana pendukungnya di Pulau Rinca.
Dalam melakukan penataan dan pengembangan jalur tracking dan sarana prasarana pendukungnya di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, maka diperlukan perencanaan yang matang dan arahan desain keteknikan agar selaras dan terintegrasi dengan beberapa sarana dan prasarana yang telah dikembangkan sebelumnya oleh para pihak terkait.
Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan bersama Tim Teknis TN Komodo dan dibantu tenaga ahli di bidang landscape architecture telah menyusun desan keteknikan (engineering design) jalur tracking dan sarana penunjangnya di Pulau Rinca, TN Komodo. Diharapkan dengan disusunnya desain keteknikan tersebut dapat menjadi pedoman dan acuan dalam proses penataan dan pengembangan jalur tracking dan sarana prasarana pendukungnya di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.
Jalur Tracking yang dikembangkan di Pulau Rinca dirancang dan didesain dengan tetap beorientasi pada keselamatan pengunjung, memperhatikan area sensitif, terutama sarang dan breeding area satwa Komodo dan satwa lainnya, dibuat sesederhana mungkin, kokoh dan kuat, pengerasan dan perataan jalur disesuaikan pada tempat-tempat tertentu dengan tetap menjaga kondisi alam savananya.
Sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan terdiri dari platform/elevated deck, papan informasi, penanda/signage, shelter dan fasilitas tracking lintas sungai. Sarana dan prasarana ditempatkan pada tempat-tempat tertentu tanpa mengganggu satwa Komodo dan satwa lainnya dan selaras dengan kondisi lanskap Kawasan. Sarana dan prasarana penunjang sifatnya tidak permanen, menggunakan bahan alami (bukan betonisasi/penggunaan semen), sistem knock down (perakitan dapat dilakukan di luar Kawasan), serta tetap menyatu dengan lanskap kawasan.
Download:
