ARAHAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM RANGKA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-77 RI
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syalom, Salam sejahtera bagi kita semua, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air yang saya hormati dan saya cintai,
Pertama-tama marilah kita persembahkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT seraya senantiasa mengharapkan ridha-Nya, bahwa kita semua bisa kembali merayakan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia Tahun 2022. Tahun ini, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia berbeda dengan 2 (dua) tahun sebelumnya karena kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang terkendali dan terus membaik. Tentu langkah protokoler tetap diterapkan karena Covid-19 belum sepenuhnya usai. Upacara Agustusan, HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun ini dilaksanakan KLHK secara berbeda. Sebagaimana arahan Yth. Bapak Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara untuk kita rayakan secara langsung bersama masyarakat, KLHK melakukannya di berbagai pelosok tanah air, bersama 190 UPT dan masyarakat di seluruh penjuru tanah air.
Peringatan hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia tahun ini, mengusung tema PULIH LEBIH CEPAT, BANGKIT LEBIH KUAT. Tema peringatan hari kemerdekaan RI tahun ini sangat tepat dan memiliki makna penting dalam pembangunan bangsa kita ke depan, pasca dunia dilanda pandemik Covid-19. Tema tersebut berhubungan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dan berbagai bangsa di dunia, berupa tantangan global.
Yth. Bapak Presiden terus mendorong untuk Para Menteri, dan aparat, birokrat, unit kerja lapangan untuk bekerja bersama masyarakat dan untuk masyarakat. Kita harus bahu membahu untuk mempercepat pemulihan kondisi di semua sektor, sekaligus bangkit guna menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks. Banyak makna dan harapan yang tersimpan dalam tema ini, yang dapat kita jadikan pendorong semangat baru untuk terus tumbuh dan maju.
Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air yang saya hormati dan saya cintai,
Indonesia merdeka dan berdaulat 77 tahun yang lalu, dan saat ini tengah terus menggapai cita-cita kemerdekaan, cita-cita nasional yaitu: bersatu, berdaulat, adil dan makmur, tidak lain untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Merdeka merupakan kata kunci melindungi kebebasan. Kebebasan dalam mengatur, menjaga dan mengembangkan serta memajukan bangsa Indonesia sesuai dengan citacita nasional. Ini sejalan dengan pernyataan para pendiri bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ketiga; "Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." Dan citacita yang juga diungkapkan dalam kalimat "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aturan hukum tertinggi, upaya mengisi kemerdekaan memiliki target dan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam relevansi kerja KLHK, kita harus memastikan kemandirian dan pemanfaatan sumber daya alam tanah air untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga seluruh bangsa Indonesia dapat menikmati secara berkeadilan. Selain itu, menjamin kepastian seluruh warga negara mendapatkan akses, fasilitas untuk produktivitas sebagai warga negara yang pada gilirannya akan memberi kontribusi pada perekonomian negara.
Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air yang saya hormati dan saya cintai,
Momentum peringatan HUT ke 77 Kemerdekaan Indonesia juga sangat penting berkaitan dengan Indonesia memimpin Forum G-20. Selain itu pada akhir tahun ini Indonesia akan memimpin ASEAN. Artinya kita berada dalam kancah dan tantangan global. Spirit yang dibawa dalam Presidensi G-20 tahun 2022 ialah “Recover together, recover stronger”. Merupakan kesempatan untuk G-20 di Bali nanti Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi dalam menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan bahwa terdapat keseimbangan peran antar berbagai negara dalam tujuan mulia melindungi bumi dan manusia dengan menjaga turunnya suhu bumi 2 derajat Celsius bahkan diupayakan hingga 1,5 derajat Celsius. Indonesia kita punya peluang untuk memberikan contohcontoh yang baik dan kerja serius dalam agenda pengendalian perubahan iklim.
Untuk itu, dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, untuk kita dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran ataupun kegiatan nyata di lapangan, di masing-masing area of interest responsibility, untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia. Sebagaimana komitmen-komitmen yang selalu disampaikan pada berbagai forum global/multilateral, Indonesia memandang sangat penting untuk memastikan bahwa komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata; Leading by examples seperti yang telah banyak kita lakukan dalam penanganan karhutla dengan modifikasi cuaca dan sistem paralegal, pengendalian deforestasi, tata kelola gambut dan mangrove, pengendalian perijinan, pemulihan habitat dan populasi spesies, ekoriparian dan replikasi ekosistem, membangun sirkuler ekonomi dan berbagai hal lain secara lebih rinci.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merespon salah satu issue penting dalam working group G20 yaitu environment and climate sustainability. Issue pokok G20 mencakup aspek kesehatan, energi, iklim, dan digital. Hal itu sejalan dengan issue utama lingkungan global yang mencakup keberlanjutan (sustainability) biodiversitas, pencemaran dan iklim.
KLHK bekerja dan juga terus mendorong kolaborasi para pihak dalam upaya mencapai tujuan-tujuan dalam pemulihan lingkungan dengan segala tantangan, baik secara global maupun yang ada di tengah-tengah masyarakat yang masih harus kita intensifkan penanganannya seperti mengendalikan illegal logging, pencemaran lingkungan, menata kawasan hutan, mengurangi emisi gas rumah kaca yang merusak atmosfer dan dapat menaikkan suhu bumi. Sudah ada instrument regulasi yang cukup lengkap begitupun telah mulai ada rencana operasionalnya seperti FOLU Net Sink 2030, dll.
Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air yang saya hormati dan saya cintai,
Belajar dari pengalaman sejarah menjadi penting dalam memaknai arti kemerdekaan saat ini. Kemerdekaan merupakan kebebasan, kemampuan, kedaulatan dalam membuat pilihan masa depan menuju cita-cita nasional Indonesia. Mari kita terus kerja keras dan konsisten, serta terus memberikan sumbangsih capaian terbaik pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya, bagi negeri tercinta. Dirgahayu ke-77 Republik Indonesia tercinta.
Wassalamualaikum Wr.Wb, Syalom Om shanti shanti shanti om
Jakarta, 17 Agustus 2022
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.
